Pengikut

Diposting oleh chik wijaya kusuma

Kisah Arya Penangsang perang berdarah

Para pemimpin di Demak di masa itu, telah melihat kemelut yang terjadi di Istana Majapahit dan yakin pemerintahan Raden Patah dengan penasehat para Wali akan mengalami kejayaan kembali seperti Kerajaan Majapahit di masa jayanya berdasarkan tuntunan agama yang mulia. Mungkin mereka lupa apa yang ditabur akan dituai, perebutan kekuasaan Kerajaan Majapahit akan dialami pula oleh Kerajaan Demak. Kerajaan Majapahit mampu bertahan selama 4 abad, akan tetapi Kerajaan Demak, hanya beberapa generasi saja.
Raden Patah digantikan oleh Pati Unus menantu Raden Patah yang akhirnya meninggal sewaktu menyerang Malaka dan terkenal dengan sebutan ‘Pangeran Sabrang Lor’, Pangeran yang menyeberangi laut ke utara. Putra Raden Patah, Pangeran Bagus Surawiyata, dibunuh oleh Sunan Prawoto, putra Trenggono, adik Pangeran Bagus Surawiyata. Trenggono lah yang kemudian menjadi Sultan Demak. Pangeran Bagus Surawiyata sering disebut dengan sebutan ‘Pangeran Sekar Seda Lepen’, Pangeran yang meninggal di kali. Arya Penangsang adalah putra Pangeran Bagus Surawiyata yang merasa berhak mewarisi tahta, apalagi dia telah diangkat anak oleh Sunan Kudus dan sudah menjadi Adipati di Jipang Panolan. Bagaimana pun semua keputusan harus mendapatkan kesepakatan dari para Wali.
Meninggalnya Sultan Trenggono di Panarukan membuat kemelut Istana Demak memuncak. Ada perbedaan pendapat di antara para Wali. Pendapat Sunan Kalijaga, adalah Hadiwijaya Adipati Pajang menantu Sultan Trenggono yang pantas menggantikan sebagai Raja. Alasannya meski bukan keturunan langsung Raden Patah, tetapi masih mempunyai darah Raja Majapahit. Sunan Kalijaga mengingatkan bahwa para Wali pernah mengangkat Pati Unus, menantu Raden Patah sebagai Sultan Demak, padahal Pati Unus tidak memiliki darah Raja Majapahit.
Sunan Kudus berpendapat bahwa Arya Penangsang, Adipati Jipang Panolan, putra Pangeran Bagus Surawiyata yang terbunuh yang berhak sebagai Sultan Demak. Sunan Kudus meyakinkan bahwa Arya Penangsang memiliki kemampuan dalam tata negara dan merupakan pemimpin yang kharismatik. Sunan Giri berpendapat bahwa Pangeran Bagus Mukmin (Sunan Prawata), putra Sultan Trenggono yang berhak menjadi Sultan. Alasannya adalah sesuai adat dan hukum. Akhirnya Sunan Prawata diangkat sebagai Sultan.
Di masa Sunan Prawata menjadi raja, Banten dan Cirebon memisahkan diri dari Demak dan berdiri sendiri sebagai kerajaan yang berdaulat sehingga Kasultanan Demak sudah berkurang wilayahnya.Pada suatu malam, Sunan Prawata dibunuh oleh Rangkud orang kepercayaan Arya Penangsang atas restu Sunan Kudus.
Puteri Sultan Trenggono, Ratu Kalinyamat beserta suaminya Pangeran Hadiri datang menghadap Sunan Kudus untuk meminta keadilan atas kematian kakaknya dan oleh Sunan Kudus dijelaskan sebab musabab Sunan Prawoto terbunuh, agar suasana yang penuh ketegangan dapat mereda. Akan tetapi sepulang dari Sunan Kudus, mereka dicegat pasukan Arya Penangsang dan Pangeran Hadiri terbunuh. Ratu Kalinyamat amat marah dan mengatakan administrasi Kerajaan dipindah ke Pajang, dimana adik iparnya menjadi adipati di sana. Dia ingin menjauhkan peran para Wali di Demak terhadap pemerintahan dan kemudian bertapa telanjang di Gunung Danaraja dan tidak akan berpakaian sebelum Arya Penangsang mati. Ratu Kalinyamat sakit hati terhadap Sunan Kudus sebagai Hakim Agung di Demak yang memihak kepada Arya Penangsang.
Demak dinyatakan sudah kehilangan wahyu kraton dan berdirilah kerajaan baru, Kesultanan Pajang. Kesultanan Pajang dibawah Sultan Hadiwijawa (Jaka Tingkir), berdiri tahun 1530 tanpa ada pesta pelantikan, bahkan menurut kisah turun temurun masyarakat disekitar wilayah Pajang, Raja Hadiwijaya tidak dilantik oleh para Wali. Kecuali dihadiri oleh Sunan Kalijaga dengan kapasitas sebagai seorang Guru Jaka Tingkir. Setelah itu tidak ada lagi Wali sebagai pengambil keputusan bidang pemerintahan.
Seorang Guru yang berpikiran jernih berpendapat bahwa apa pun keyakinan yang dianut, sebetulnya akhlaknya tergantung pada diri pribadi. Keserakahan, keangkuhan dan nafsu diri tidak berubah hanya karena berganti keyakinan. Boleh saja seseorang mengaku mempunyai keyakinan yang paling benar, akan tetapi kalau dia tidak memperbaiki akhlaknya, maka dia akan mempermalukan lembaga keyakinan yang dinutnya. Masyarakat yang akan menilai.

Terbunuhnya Arya Penangsang oleh Sutawijaya
Arya Penangsang membuat saluran air melingkari Jipang Panolan dan dihubungkan dengan Bengawan Solo. Karena pada sore hari air Bengawan Solo pasang maka air di saluran juga mengalami pasang. Oleh karena itu saluran tersebut dikenal dengan nama Bengawan Sore. Sebetulnya Arya Penangsang sudah tidak berhak mengklaim tahta Demak kepada Sultan Hadiwijaya, karena Pajang adalah sebuah kerajaan tersendiri. Akan tetapi dendamnya kepada putera dan mantu Sultan Trenggono belum pupus. Dia kembali mengirim pembunuh gelap untuk membunuh Sultan Hadiwijaya, mengulangi keberhasilan pembunuhan terhadap Sunan Prawata. Akan tetapi pembunuhan tersebut tidak berhasil.
Dikisahkan Sunan Kalijaga memohon kepada Sunan Kudus agar para sepuh, Wali sebagai ulama dapat menempatkan diri sebagai orang tua. Tidak ikut campur dalam urusan “rumah tangga” anak-anak. Biarkanlah Arya Penangsang dan Hadiwijaya menyelesaikan persoalanya sendiri. Dan yang sepuh sebagai pengamat. Sunattulah akan berlaku bagi mereka berdua, ‘Sing becik ketitik sing ala ketara’. Wali lebih baik mensyi’arkan agama tanpa menggunakan kekuasaan. Biarkanlah urusan tata negara dilakukan oleh ahlinya masing-masing. Wali adalah ahli da’wah bukan ahli tata negara. Jangan sampai para Wali terpecah belah karena berpihak kepada salah satu diantara mereka. Apa kata rakyat jelata, jika melihat para Wali ‘udreg-udregan’, sibuk berkelahi sendiri.
Hampir semua Guru menyampaikan: “Setelah tidak ada aku nanti, mungkin pentolan-pentolan kelompokku sudah tidak punya ‘clash of vision’, tetapi mereka tetap punya ‘clash of minds’, ‘clash of egoes’, mereka merasa bahwa tindakan yang dipilihnya benar menurut pemahamannya, dan kalian akan melihat banyaknya aliran muncul”. seandainya Guru masih hidup maka kebenaran dapat ditanyakan dan tidak akan ada permasalahan. Mereka yang gila kekuasaan menggunakan pemahaman terhadap wasiat Guru sebagai alat untuk membangun kekuasaan. Yang terjadi bukan perang berdasarkan perbedaan keyakinan, tetapi perebutan kekuasaan menggunakan perbedaan pemahaman atau keyakinan sebagai alat yang ampuh.
Dikisahkan Sunan Kudus sebagai Guru Sultan Hadiwijaya, mengundang Sultan untuk datang ke Kudus untuk mendinginkan suasana. Pada saat itu terjadi perang mulut antara Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya dan mereka saling menghunus keris. Konon Sunan Kudus berteriak: “Apa-apaan kalian! Penangsang cepat sarungkan senjatamu, dan masalahmu akan selesai!” Arya Penangsang patuh dan menyarungkan keris ‘Setan Kober’nya. Setelah pertemuan usai, konon Sunan Kudus menyayangkan Arya Penangsang, maksud Sunan Kudus adalah menyarungkan keris ke tubuh Sultan Hadiwijaya dan masalah akan selesai.
Akhirnya Arya Penangsang dengan kuda ‘Gagak Rimang’nya dipancing dengan kuda betina Sutawijaya yang berada di luar Bengawan Sore atas saran penasehat Ki Gede Pemanahan dan ki Penjawi. Dan, Arya Penangsang menaiki ‘Gagak Rimang’ yang bersemangat menyeberangi Bengawan Sore. Begitu berada di luar Bengawan Sore kesaktian Arya Penangsang berkurang yang akhirnya dia dapat terbunuh. Atas jasanya Ki Penjawi diberi tanah di Pati dan Ki Gede Pemanahan diberi tanah di Mentaok, Mataram. Sutawijaya adalah putra Ki Gede Pemanahan dan merupakan putra angkat Sultan Hadiwijaya sebelum putra kandungnya, Pangeran Benawa lahir. Sutawijaya konon dikawinkan dengan putri Sultan sehingga Sutawijaya yang akhirnya menjadi Sultan Pertama Mataram yang bergelar Panembahan Senopati, anak keturunannya masih berdarah Raja Majapahit.

Diposting oleh chik wijaya kusuma

Kerajaan Mataram

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Indonesia yang bersifat maritim, kerajaan Mataram bersifat agraris. Kerajaan yang beribu kota di pedalaman Jawa ini banyak mendapat pengaruh kebudayaan Jawa Hindu baik pada lingkungan keluarga raja maupun pada golongan rakyat jelata. Pemerintahan kerajaan ini ditandai dengan perebutan tahta dan perselisihan antaranggota keluarga yang sering dicampuri oleh Belanda. Kebijaksanaan politik pendahulunya sering tidak diteruskan oleh pengganti-penggantinya. Walaupun demikian, kerajaan Mataram merupakan pengembang kebudayaan Jawa yang berpusat di lingkungan keraton Mataram. Kebudayaan tersebut merupakan perpaduan antara kebudayaan Indonesia lama, Hindu-Budha, dan Islam.


Banyak versi mengenai masa awal berdirinya kerajaan Mataram berdasarkan mitos dan legenda. Pada umumnya versi-versi tersebut mengaitkannya dengan kerajaan-kerajaan terdahulu, seperti Demak dan Pajang. Menurut salah satu versi, setelah Demak mengalami kemunduran, ibukotanya dipindahkan ke Pajang dan mulailah pemerintahan Pajang sebagai kerajaan. Kerajaan ini terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik keluarga dengan Arya Penangsang dari Kadipaten Jipang Panolan. Setelah berhasil menaklukkan Aryo Penangsang, Sultan Hadiwijaya (1550-1582), raja Pajang memberikan hadiah kepada 2 orang yang dianggap berjasa dalam penaklukan itu, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi. Ki Ageng Pemanahan memperoleh tanah di Hutan Mentaok dan Ki Penjawi memperoleh tanah di Pati.


Pemanahan berhasil membangun hutan Mentaok itu menjadi desa yang makmur, bahkan lama-kelamaan menjadi kerajaan kecil yang siap bersaing dengan Pajang sebagai atasannya. Setelah Pemanahan meninggal pada tahun 1575 ia digantikan putranya, Danang Sutawijaya, yang juga sering disebut Pangeran Ngabehi Loring Pasar. Sutawijaya kemudian berhasil memberontak pada Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat (1582) Sutawijaya mengangkat diri sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senapati. Pajang kemudian dijadikan salah satu wilayah bagian daari Mataram yang beribukota di Kotagede. Senapati bertahta sampai wafatnya pada tahun 1601.


Selama pemerintahannya boleh dikatakan terus-menerus berperang menundukkan bupati-bupati daerah. Kasultanan Demak menyerah, Panaraga, Pasuruan, Kediri, Surabaya, berturut-turut direbut. Cirebon pun berada di bawah pengaruhnya. Panembahan Senapati dalam babad dipuji sebagai pembangun Mataram.


Senapati digantikan oleh putranya, Mas Jolang, yang bertahta tahun 1601-1613. Maas Jolang lebih dikenal dengan sebutan Panembahan Seda Krapyak. Pada masa pemerintahannya, dibangun taman Danalaya di sebelah barat kraton. Panembahan Seda Krapyak hanya memerintah selama 12 tahun Ia meninggal ketika sedang berburu di Hutan Krapyak.


Selanjutnya bertahtalah Mas Rangsang, yang bergelar Sultan Agung Hanyakrakusuma. Di bawah pemerintahannya (tahun 1613-1645) Mataram mengalami masa kejayaan. Ibukota kerajaan Kotagede dipindahkan ke Kraton Plered. Sultan Agung merupakan raja yang menyadari pentingnya kesatuan di seluruh tanah Jawa. Daerah pesisir seperti Surabaya dan Madura ditaklukkan supaya kelak tidak membahayakan kedudukan Mataram. Ia pun merupakan penguasa lokal pertama yang secara besar-besaran dan teratur mengadakan peperangan dengan Belanda yang hadir lewat kongsi dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Kekuasaan Mataram pada waktu itu meliputi hampir seluruh Jawa, dari Pasuruan sampai Cirebon. Sementara itu VOC telah menguasai beberapa wilayah seperti di Batavia dan di Indonesia Bagian Timur.


Di samping dalam bidang politik dan militer, Sultan Agung juga mencurahkan perhatiannya pada bidang ekonomi dan kebudayaan. Upayanya antara lain memindahkan penduduk Jawa Tengah ke Kerawang, Jawa Barat, di mana terdapat sawah dan ladang yang luas serta subur. Sultan Agung juga berusaha menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli dengan Hindu dan Islam. Misalnya Garebeg disesuaikan dengan hari raya Idul Fitri dan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sejak itu dikenal Garebeg Puasa dan Garebeg Mulud. Pembuatan tahun Saka dan kitab filsafat Sastra Gendhing merupakan karya Sultan Agung yang lainnya.


Sultan Agung meninggal pada tahun 1645 dengan meninggalkan Mataram dalam keadaan yang kokoh, aman, dan makmur. Ia diganti oleh putranya yang bergelar Amangkurat I. Amangkurat I tidak mewarisi sifat-sifat ayahnya. Pemerintahannya yang berlangsung tahun 1645-1676 diwarnai dengasn banyak pembunuhan/kekejaman. Pada masa pemerintahannya ibukota kerajaan Mataram dipindahkan ke Kerta.


Pada tahun 1674 pecahlah Perang Trunajaya yang didukung para ulama dan bangsawan, bahkan termasuk putra mahkota sendiri. Ibukota Kerta jatuh dan Amangkurat I (bersama putra mahkota yang akhirnya berbalik memihak ayahnya) melarikan diri untuk mencari bantuan VOC. Akan tetapi sampai di Tegalarum, (dekat Tegal, Jawa Tengah) Amangkurat I jatuh sakit dan akhirnya wafat.


Ia digantikan oleh putra mahkota yang bergelar Amangkurat II atau dikenal juga dengan sebutan Sunan Amral. Sunan Amangkurat II bertahta pada tahun 1677-1703. Ia sangat tunduk kepada VOC demi mempertahankan tahtanya. Pada akhirnya Trunajaya berhasil dibunuh oleh Amangkurat II dengan bantuan VOC, dan sebagai konpensasinya VOC menghendaki perjanjian yang berisi: Mataram harus menggadaikan pelabuhan Semarang dan Mataram harus mengganti kerugian akibat perang.


Oleh karena Kraton Kerta telah rusak, ia memindahkan kratonnya ke Kartasura (1681). Kraton dilindungi oleh benteng tentara VOC. Dalam masa ini Amangkurat II berhasil menyelesaikan persoalan Pangeran Puger (adik Amangkurat II yang kelak dinobatkan menjadi Paku Buwana I oleh para pengikutnya). Namun karena tuntutan VOC kepadanya untuk membayar ganti rugi biaya dalam perang Trunajaya, Mataram lantas mengalami kesulitan keuangan. Dalam kesulitan itu ia berusaha ingkar kepada VOC dengan cara mendukung Surapati yang menjadi musuh dan buron VOC.


Hubungan Amangkurat II dengan VOC menjadi tegang dan semakin memuncak setelah Amangkurat II mangkat (1703) dan digantikan oleh putranya, Sunan Mas (Amangkurat III). Ia juga menentang VOC. Pihak VOC yang mengetahui rasa permusuhan yang ditunjukkan raja baru tersebut, maka VOC tidak setuju dengan penobatannya. Pihak VOC lantas mengakui Pangeran Puger sebagai raja Mataram dengan gelar Paku Buwana I. Hal ini menyebabkan terjadinya perang saudara atau dikenal dengan sebutan Perang Perebutan Mahkota I (1704-1708). Akhirnya Amangkurat III menyerah dan ia dibuang ke Sailan oleh VOC. Namun Paku Buwana I harus membayar ongkos perang dengan menyerahkan Priangan, Cirebon, dan Madura bagian timur kepada VOC.


Paku Buwana I meninggal tahun 1719 dan digantikan oleh Amangkurat IV (1719-1727) atau dikenal dengan sebutan Sunan Prabu , dalam pemerintahannya dipenuhi dengan pemberontakan para bangsawan yang menentangnya, dan seperti biasa VOC turut andil pada konflik ini, sehinggga konflik membesar dan terjadilah Perang Perebutan Mahkota II (1719-1723). VOC berpihak pada Sunan Prabu sehingga para pemberontak berhasil ditaklukkan dan dibuang VOC ke Sri Langka dan Afrika Selatan.


Sunan Prabu meninggal tahun 1727 dan diganti oleh Paku Buwana II (1727-1749). Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan China terhadap VOC. Paku Buwana II memihak China dan turut membantu memnghancurkan benteng VOC di Kartasura. VOC yang mendapat bantuan Panembahan Cakraningrat dari Madura berhasil menaklukan pemberontak China. Hal ini membuat Paku Buwana II merasa ketakutan dan berganti berpihak kepada VOC. Hal ini menyebabkan timbulnya pemberontakan Raden Mas Garendi yang bersama pemberontak China menggempur kraton, hingga Paku Buwana II melarikan diri ke Panaraga. Dengan bantuan VOC kraton dapat direbut kembali (1743) tetapi kraton telah porak poranda yang memaksanya untuk memindahkan kraton ke Surakarta (1744).


Hubungan manis Paku Buwana II dengan VOC menyebabkan rasa tidak suka golongan bangsawan. Dengan dipimpin Raden Mas Said terjadilah pemberontakan terhadap raja. Paku Buwana II menugaskan adiknya, Pangeran Mangkubumi, untuk mengenyahkan kaum pemberontak dengan janji akan memberikan hadiah tanah di Sukowati (Sragen sekarang). Usaha Mangkubumi berhasil. Tetapi Paku Buwana II mengingkari janjinya, sehingga Mangkubumi berdamai dengan Raden Mas Said dan melakukan pemberontakan bersama-sama. Mulailah terjadi Perang Perebutan Mahkota III (1747-1755).


Paku Buwana II dan VOC tak mampu menghadapi 2 bangsawan yang didukung rakyat tersebut, bahkan akhirnya Paku Buwana II jatuh sakit dan wafat (1749). Namun menurut pengakuan Hogendorf, Wakil VOC Semarang saat sakratul maut Paku Buwana II menyerahkan tahtanya kepada VOC. Sejak saat itulah VOC merasa berdaulat atas Mataram. Atas inisiatif VOC, putra mahkota dinobatkan menjadi Paku Buwana III (1749).


Pengangkatan Paku Buwana III tidak menyurutkan pemberontakan, bahkan wilayah yang dikuasai Mangkubumi telah mencapai Yogya, Bagelen, dan Pekalongan. Namun justru saat itu terjadi perpecahan anatara Mangkubumi dan Raden Mas Said. Hal ini menyebabkan VOC berada di atas angin. VOC lalu mengutus seorang Arab dari Batavia (utusan itu diakukan VOC dari Tanah Suci) untuk mengajak Mangkubumi berdamai.


Ajakan itu diterima Mangkubumi dan terjadilah apa yang sering disebut sebagai Palihan Nagari atau Perjanjian Giyanti (1755). Isi perjanjian tersebut adalah: Mataram dibagi menjadi dua. Bagian barat dibagikan kepada Pangeran Mangkubumi yang diijinkan memakai gelar Hamengku Buwana I dan mendirikan kraton di Yogyakarta. Sedangkan bagian timur diberikan kepada Paku Buwana III.


Mulai saat itulah Mataram dibagi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dengan raja Sri Sultan Hamengku Buwana I dan Kasunanan Surakarta dengan raja Sri Susuhunan Paku Buwana III.

mataram

Diposting oleh chik wijaya kusuma

Mataram Islam … !!! (11) September 3, 2009

Posted by triatmono in History.
trackback
8 Votes
Quantcast


Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, maka Ki Juru Mertani beserta anak-anak Ki Ageng Pemanahan pergi ke Pajang… untuk menghadap Kanjeng Sultan Hadiwijaya … !!! Ki Juru Mertani memberitahukan perihal wafatnya Ki Ageng Pemanahan … !!! Bagaikan mendengar seribu petir di siang hari bolong… Kanjeng Sultan Hadiwijaya begitu kaget … !!! “Kakang Pemanahan wafat… benarkah itu … ???”, tanya Sultan Hadiwijaya … kepada Ki Juru Mertani … !!! Ki Juru Mertani hanya bisa menganggukkan kepalanya… menjawab pertanyaan Kanjeng Sultan … !!!

Terbayang dimata Kanjeng Sultan Hadiwijaya… ketika ia nyaris tertipu daya oleh Adipati Arya Penangsang… ketika bertemu ditempat Kanjeng Sunan Kudus … !!! Ketika itu … Arya Penangsang nyaris menikam Sultan Hadiwijaya dengan keris yang dipinjamnya dari Sultan Hadiwijaya … !!! Langsung saza Ki Ageng Pemanahan memberikan kode… agar ia segera mengambil keris yang lain… sehingga ia tidak terperdaya oleh Arya Penangsang (jika ada waktu … kita bahas tentang Joko Tingkir red.) … !!! :)

Terbayang pula… Ki Ageng Pemanahan begitu setia kepada Pajang… dan menepati janji… tidak akan melawan dan memberontak kepada Pajang… dan selalu setia kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya … !!! Dan tanpa terasa Kanjeng Sultan Hadiwijaya meneteskan air mata… begitu dalam kesedihan dan kehilangan Kanjeng Sultan Hadiwijaya … !!! Setelah hening berapa lama… Ki Juru Mertani pun… berkata … “Kanjeng Sultan,… sesuai wasiat dari Ki Ageng Pemanahan… Danang Sutawijaya telah ditunjuk sebagai pengganti Kakang Pemanahan … !!! Apakah Kanjeng Sultan setuju dengan wasiat Kakang Pemanahan tersebut … ???”

Sultan Hadiwijaya mengela nafas… dan berkata,… “Pilihan Kakang Pemanahan adalah tepat… hanya anakku laagh Sutawijaya yang paling pantas memimpin daerah Mataram … !!!”. Selanjutnya Sultan Hadiwijaya … berkata kepada Sutawijaya,… “Anakku, Sutawijaya… kuperkenankan bagimu untuk memimpin Mataram… bangunlaagh Mataram… dan kuijinkan bagimu selama satu tahun untuk tidak menghadapku untuk membangun Mataram… !!! Namun setelah genap satu tahun… engkau harus menghadapku … !!!” Demikianlah titah Kanjeng Sultan Hadiwijaya … !!!

Ki Juru Mertani… dan anak-anak Ki Ageng Pemanahan… mohon pamit… untuk kembali ke Mataram… !!! Setelah mereka pulang,… kembali terngiang di telinga Kanjeng Sultan Hadiwijaya… tentang ramalan akan timbulnya matahari dari Mataram … !!! Ia pun menyadari… dengan meninggalnya Ki Ageng Pemanahan… maka sudah tidak ada jaminan lagi… bahwa Mataram akan tunduk dibawah Pajang … !!!

Ingin rasanya ia menggempur Mataram… dengan menugaskan Pangeran Benawa dengan Patih Manca Negara… agar Mataram tidak menjadi ancaman di kemudian hari … !!! Namun ia teringat pesan yang sangat diwanti-wanti oleh Sunan Giri… jika ia menggempur Mataram… maka ia akan mendapatkan bala / bencana … !!! Termenung Kanjeng Sultan Hadiwijaya… dan ia hanya bisa memasrahkan segala sesuatu nya … kepada kehendak Allah SWT … !!! :D

Diposting oleh chik wijaya kusuma

home| download | link | isi buku tamu | lihat buku tamu

Bandung Karate Club (BKC)

BKC

kirim Berita |

tambah url |

pencarian |

faq

Kamis, 10 April 2003


Menu Utama

Pencarian Data :

B . K . C

Apa itu BKC ?
Sejarah BKC
Pendiri BKC
Pengurus
Arti Lambang
Keanggotaan
Latihan dan Ujian
Tingkatan
Daftar Cabang BKC
Lagu-lagu BKC

Rate our site
@
SearchIndonesia



SELAYANG PANDANG BKC

(Merupakan Riwayat Ringkas Latar Belakang Berdirinya BKC)

BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata. Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence. Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan sunda No. 2 Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB. Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.

Maksud dan Tujuan

BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-mengahormati serta saling menciantai antara satu dan sesamanya. Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri, yang memahami makna hidup dan kehidupan. Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.

Dasar Pendidikan Beladiri di BKC

Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Peruruan. Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia. Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.

Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun

Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim. Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) r. Oetje Djunjunan alm. Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) saleh M. Yoenoes. Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

Kegiatan-Kegiatan

Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai. Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum). Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI. Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan :

PRIBADI BUDI CIRI MANDIRI dan MANDIRI KHARSA PUJA WALAGRI

Diposting oleh chik wijaya kusuma

SEJARAH TAMAN KARYA MADYA KEBUMEN

Sekilas Tentang SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen


SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen merupakan sekolah yang berada di bawah Majelis Luhur Yayasan Perguruan Tamansiswa Yogyakarta. pada awalnya Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen hanya memiliki satu bagian yaitu Taman Dewasa (SMP) yang didirikan oleh para gerilyawan yang turun gunungpada tahun 1950, dengan hanya memiliki satu kelas dengan meminjam rumah di Jl. Klenteng sebagai ruang kelas. Baru pada tahun 1951 Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen diresmikan sebagai Cabang Persatuan Tamansiswa yang berpusat di Yogyakarta dengan nomor 31.
























Taman Dewasa ( SMP ) pada tahun 1951 mulai berkembang dengan menggunakan lokasi di Jl. Klenten dan Jl. Merdeka sebagai ruang kelas. Setelah dapat membeli puing - puing di Jl. Merdeka 41 dan kemudian diperbaiki, sekarang kita kenal dengan Jl. Mayjen Sutoyo 9. Pada tahun 1958 Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen membuka bagian baru yaitu Taman Madya ( SMA ), akan tetapi mengalami kemunduran. Kemudian untuk mengembangkan cabang, maka pada tahun 1968 Taman Dewasa ( SMP ) beralih fungsi menjadi Taman Karya Dewasa ( ST ) dan mendapat limpahan siswa dari ST Pancasila.

Pada tanggal 1 Januari 1968 didirikanlah Taman Karya Madya Teknik ( STM ), yang diawali dengan membuka jurusan Bangunan Gedung dan memperoleh 2 kelas. pada tahun 1971 dibukalah jurusan baru yaitu jurusan Listrik. Pada tahun 2001 / 2002 SMK Taman Karya Madya Teknik membuka jurusan baru yaitu Teknik Mesin dengan program keahlian Teknik Mekanik Otomotif. setelah Perguruan Tamansiswa menyediakan lokasi baru di Jl. Cincin Kota No. 18 Karangsari, Kebumen, ternyata jurusan baru ini menyedot animo masyarakat yang cukup besar. Pada awal tahun 2001 siswa baru mencapai 7 kelas. dan pada tahun pelajaran 2006 / 2007 dapat menerima siswa sebanyak 20 kelas yang merupakan pencapaian terbesar dengan perincian 2 kelas Teknik Instalasi Listrik dan 18 kelas Teknik Mekanik Otomotif.

Pada tahun pelajaran 2008/2009 telah menambah ruang kelas untuk siswa sebayak 20 kelas dan pada tahun pelajaran 2009/2010 mendapatkan pendaftar Siswa sebanyak 20 kelas.



0 komentar:

Poskan Komentar

Diposting oleh chik wijaya kusuma

SEJARAH TAMAN KARYA MADYA KEBUMEN

Sekilas Tentang SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen


SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen merupakan sekolah yang berada di bawah Majelis Luhur Yayasan Perguruan Tamansiswa Yogyakarta. pada awalnya Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen hanya memiliki satu bagian yaitu Taman Dewasa (SMP) yang didirikan oleh para gerilyawan yang turun gunungpada tahun 1950, dengan hanya memiliki satu kelas dengan meminjam rumah di Jl. Klenteng sebagai ruang kelas. Baru pada tahun 1951 Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen diresmikan sebagai Cabang Persatuan Tamansiswa yang berpusat di Yogyakarta dengan nomor 31.
























Taman Dewasa ( SMP ) pada tahun 1951 mulai berkembang dengan menggunakan lokasi di Jl. Klenten dan Jl. Merdeka sebagai ruang kelas. Setelah dapat membeli puing - puing di Jl. Merdeka 41 dan kemudian diperbaiki, sekarang kita kenal dengan Jl. Mayjen Sutoyo 9. Pada tahun 1958 Perguruan Tamansiswa Cabang Kebumen membuka bagian baru yaitu Taman Madya ( SMA ), akan tetapi mengalami kemunduran. Kemudian untuk mengembangkan cabang, maka pada tahun 1968 Taman Dewasa ( SMP ) beralih fungsi menjadi Taman Karya Dewasa ( ST ) dan mendapat limpahan siswa dari ST Pancasila.

Pada tanggal 1 Januari 1968 didirikanlah Taman Karya Madya Teknik ( STM ), yang diawali dengan membuka jurusan Bangunan Gedung dan memperoleh 2 kelas. pada tahun 1971 dibukalah jurusan baru yaitu jurusan Listrik. Pada tahun 2001 / 2002 SMK Taman Karya Madya Teknik membuka jurusan baru yaitu Teknik Mesin dengan program keahlian Teknik Mekanik Otomotif. setelah Perguruan Tamansiswa menyediakan lokasi baru di Jl. Cincin Kota No. 18 Karangsari, Kebumen, ternyata jurusan baru ini menyedot animo masyarakat yang cukup besar. Pada awal tahun 2001 siswa baru mencapai 7 kelas. dan pada tahun pelajaran 2006 / 2007 dapat menerima siswa sebanyak 20 kelas yang merupakan pencapaian terbesar dengan perincian 2 kelas Teknik Instalasi Listrik dan 18 kelas Teknik Mekanik Otomotif.

Pada tahun pelajaran 2008/2009 telah menambah ruang kelas untuk siswa sebayak 20 kelas dan pada tahun pelajaran 2009/2010 mendapatkan pendaftar Siswa sebanyak 20 kelas.



0 komentar:

Poskan Komentar

Diposting oleh chik wijaya kusuma


BUDIDAYA AYAM PEDAGING (BROILER)


I. Pendahuluan
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).

II. Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih

III. Kondisi Teknis yang Ideal
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b.Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c.Suhu udara dalam kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

Umur (hari) Suhu ( 0C )
01 - 07 34 - 32
08 - 14 29 - 27
15 - 21 26 - 25
21 - 28 24 - 23
29 - 35 23 - 21

d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.

IV. Tata Laksana Pemeliharaan
4.1 Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

4.2. Pakan
- Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
- Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
- Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.

4.3. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

4.4. Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

4.5. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
- Berak Kapur (Pullorum).
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Diposting oleh chik wijaya kusuma


tips
CARA MEMELIHARA AYAM NEGERI
Memilih Varietas Ayam

Suatu varietas ayam adalah suatu ras atau family dari ayam yang memiliki kesamaan umum dalam hal ukuran, bentuk atau profil, dan pembawaan. Semua ayam dalam satu varietas akan memiliki karakteristik yang sama yaitu: warna kulit, Varietas ini selanjutnya dibagi ke dalam beberapa kelas. Kelas ayam yang sudah banyak dibudidayakan pada umumnya diberi nama yang dikaitkan dengan tempat asalnya, misalnya American, Asiatic, English, Mediteranian, dan semacamnya.

Untuk memulai usaha kecil-kecilan di bidang peternakan ayam, ada tiga jenis varietas yang bisa dipilih berdasarkan tujuan pemeliharaannya, yaitu: ayam petelur, ayam pedaging atau ayam potong, dan ayam berfungsi ganda untuk kedua maksud tersebut.

Ayam petelur - Ayam ini tubuhnya relatif lebih kecil. Produksi telurnya antara 250 sampai 280 butir per tahun. Telur pertama dihasilkan pada saat berumur 5 bulan dan akan terus menghasilkan telur sampai umurnya mencapai 10 - 12 tahun. Umumnya, produksi telur yang terbaik akan diperoleh pada tahun pertama ayam mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya cenderung akan terus menurun.

Ada dua pilihan untuk ayam petelur ini yang dibedakan dari warna telurnya, yaitu:

* Telur berwarna putih
Ayam petelur dengan telur berwarna putih yang terbaik adalah dari Jenis ras Leghorn. Hanya saja ayam ini suka terbang dan sangat berisik. Jenis ras lainnya yang menghasilkan telur putih diantaranya adalah Minorcas. Anconas, dan California White.
Red Leghorn Pearl White Leghorn
Red Leghorn Pearl White Leghorn
* Telur berwarna coklat
Sedangkan ayam peterlur dengan telur berwarna coklat yang terbaik adalah dari Jenis ras Production Red. Ayam hibrida ini adalah hasil perkawinan silang dari ayam petelur Rhode Islands Red dan New Hampshire. Sedangkan ayam ras Rhode Islands Red dan New Hampshire sendiri sudah tergolong sebagai ayam petelur yang baik dalam menghasilkan telur berwarna coklat.

Barred Rock Black Australorp Production Red Gold Star
Barred Rock Black Australorp Production Red Gold Star
Black Sex Link White Rock Buff Orpington Silver Laced Wyandotte
Black Sex Link White Rock Buff Orpington Silver Laced Wyandotte

Ayam pedaging - Ayam silang Cornish Rock adalah ayam pedaging yang tergolong terbaik pada saat ini. Ayam ini merupakan hasil silang dari Cornish dan Plymouth Rock. Ayam pedaging lainnya yang tergolong baik adalah dari jenis ras Brahmas, Cochins, dan Cornish. Ayam pedaging yang baik adalah ayam yang mengkonsumsi dua kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram berat tubuhnya. Ayam betina pada umumnya djual ke pasar pada saat beratnya mencapai antara satu tiga per empat kg sampai dua setengah kg sedangkan ayam jantan antara tiga kg sampai empat kg. Ayam yang semakin cepat pertumbuhannya maka semakin ekonomis unuk dipelihara.
Red Broilers Black Broilers
Red Broiler Black Broiler

Ayam berfungsi ganda - Ayam pada jenis ini merupakan campuran antara ayam petelur dan ayam pedaging. Dominiques, Plymouth Rocks, Sussex, Orpington, and Wynadottes adalah beberapa ras ayam dari ayam berfungsi ganda. Ayam kampung di negara kita adalah termasuk pada jenis ini.Telur ayam jenis ini berwarna coklat dan mereka membesarkan sendiri anak-anaknya. Pada umumnya mereka tidak menghasilkan berat tubuh secepat ayam pedaging dan juga tidak menghasilkan telur sebanyak ayam petelur. Ayam ini berciri khas sebagai ayam yang dipelihara di halaman belakang rumah. Peternak akan memperoleh telur ayam untuk konsumsi sehari-hari disamping sesekali memperoleh daging ayam jantan dari kelebihan jumlah yang diperlukan dan daging ayam-ayam tua yang sudah tidak produktif lagi.

Pertimbangan lain dalam memilih jenis varietas ayam adalah kondisi cuaca lokal di tempat peternakan berada.

Ayam yang berbulu tebal akan lebih cocok dipelihara ditempat yang bercuaca lebih dingin dari pada ayam yang berbulu tipis. Orpingtons, Brahmas, Cochins. Plymouth Rocks, Rhode Island Reds dan Wyandottes adalah ayam-ayam yang berbulu tebal yang berarti cocok pada cuaca dingin. Leghorn, Minorca, Andalusian, Hamburgs dan ayam Mediterranean lainnya akan lebih baik dipelihara pada tempat-tempat yang bercuaca lebih hangat.

Untuk lebih jelasnya dalam menentukan varietas yang cocok dengan cuaca lokal di tempat Anda, sebaiknya dikonsultasikan pada Dinas Peternakan Ayam setempat atau perusahaan ternak ayam terdekat.

Lebih lanjut, sebaiknya dibiasakan membeli anak ayam yang berkualitas sesuai kebutuhan. Apabila anak ayam dibeli dari perusahaan peternakan ayam, mintalah sekalian divaksinasi terhadap penyakit Marek. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan segera setelah anak ayam dientaskan agar sepanjang hidupnya tercegah dari serangan penyakit Marek yang sangat mematikan. Untuk broiler atau ayam pedaging, agar lebih murah harganya, pilihlah anak ayam yang belum diseleksi kelaminnya (straight-run).

Hendaknya diingat bahwa pada waktu memilih varietas ayam ini apabila ada yang cocok jangan dulu langsung dibeli. Anggap saja Anda berada dalam tahapan sedang melakukan survey, bukan sedang membeli. Pembelian anak ayam sebaiknya dilakukan apabila segala persiapan untuk kedatangan anak ayam telah selesai dikerjakan, karena apabila belum siap maka risiko kematian anak ayam yang baru dibeli tersebut akan sangat tinggi.

Note: Tip ini dapat dicetak dan disebarluaskan tanpa meminta izin terlebih dahulu asalkan menyebut sumbernya: http://www.peternakan.com. Akan tetapi, tip tidak dibenarkan disalin sebagian atau seluruhnya untuk ditampilkan pada situs lain. Apabila tertarik sebaiknya di-link pada halaman situs ini yaitu http://www.peter

Diposting oleh chik wijaya kusuma

Diposting oleh chik wijaya kusuma

Diposting oleh chik wijaya kusuma


Hasil penelitian mengungkapkan sebanyak 85% daging dan 37% hati ayam broiler di Jabotabek mengandung residu kelompok antibiotik penisilin cukup besar. Jika daging dan hati ayam itu dikonsumsi dalam jangka waktu cukup panjang berisiko munculnya berbagai penyakit.

Hal itu diungkapkan dua peneliti, Rusiana dan DN Iswarawanti, pada Seminar SEAMO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) dan Tromed RCCN (Tropical Mendicine Regional Center for Community Nutrition) Universitas Indonesia di Jakarta, Senin (22/12).

Kepada Media, Rusiana yang juga menjabat Kepala Seksi Penilaian Produk Pangan Fungsional Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) mengatakan telah melakukan penelitian ayam broiler di Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi). Sebanyak 80 ekor ayam broiler dijadikan sampel untuk penelitian.

Berdasarkan hasil penelitiannya, ternyata hasilnya 85% daging ayam broiler dan 37% hati ayam broiler itu mengandung residu antibiotik. Rusiana menjelaskan dari sampel daging dan hati broiler itu terdapat residu antibiotik tylosin, penicillin, oxytetracycline, dan kanamycin.

Penelitian sampel kelompok antibiotik menggunakan metode Bioassay dan hasil analisisnya dinilai berdasarkan Codex Alimentarius Commission (CAC) atau standar pangan yang digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan Dunia (FAO), dan standar European Economic Community (EEC).

“Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa kelompok antibiotik penisilin merupakan residu yang paling banyak ditemukan di hati ayam,” kata Rusiana.

Sementara itu, Iswarawanti menambahkan hati ayam broiler mengandung lebih banyak antibiotik kelompok penisilin dibandingkan daging. Kandungan antibiotik penisilin mencapai 41,3% jika dihitung berdasarkan maximum residue limit–MRL per batas maksimal residu). Angka itu masih di bawah 45% kandungan MRL residu penisilin.

Namun, dia mengingatkan bahwa sebenarnya kelompok antibiotik penisilin itu bukan digunakan untuk ternak ayam, melainkan untuk pengobatan manusia. Jadi, jika daging dan hati ayam broiler itu dikonsumsi dalam jangka waktu panjang sangat membahayakan kesehatan manusia.

Iswarawanti menjelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat mengonsumsi daging dan hati ayam broiler yang mengandung antibiotik itu secara berkepanjangan bisa menyebabkan teratogenic effect, carcinogenic effect, mutagenic effect dan resisten terhadap antibiotik sendiri.

Rusiana menjelaskan bahwa teratogenic effect adalah kandungan antibiotik bisa menyebabkan efek buruk untuk ibu yang mengandung, terutama untuk janinnya. Ibu yang mengandung bisa mengalami keguguran atau bayi yang dilahirkan cacat.

Kalau carcinogenic effect, antibiotik yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan munculnya penyakit kanker. Sedangkan mutagenic effect, antibiotik dapat menimbulkan mutasi bagi mikroorganisme seperti bakteri.

Sementara itu, bagi mereka yang banyak mengonsumsi daging dan hati ayam yang mengandung antibiotik, tubuhnya akan mengalami resistan terhadap reaksi antibiotik. Maka, obat antibiotik yang dikonsumsi orang yang banyak makan hati ayam yang mengandung antibiotik tidak akan menimbulkan efek apa pun.

“Antibiotik itu juga bisa menimbulkan alergi seperti menimbulkan bintik-bintik dan gatal-gatal pada kulit,” tambah Rusiana.

Dia menjelaskan, untuk daging yang kandungan antibiotiknya rendah relatif aman. Tetapi, hati ayam yang banyak ditemukan mengandung lebih banyak antibiotik penisilin sudah perlu hati-hati untuk mengonsumsinya. ”Padahal, selama ini banyak orang yang mengharapkan mendapat asupan zat besi dengan memakan hati ayam. Tetapi, hati ayamnya ternyata belum aman,” katanya.
Hasil penelitian mengungkapkan sebanyak 85% daging dan 37% hati ayam broiler di Jabotabek mengandung residu kelompok antibiotik penisilin cukup besar. Jika daging dan hati ayam itu dikonsumsi dalam jangka waktu cukup panjang berisiko munculnya berbagai penyakit.

Hal itu diungkapkan dua peneliti, Rusiana dan DN Iswarawanti, pada Seminar SEAMO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) dan Tromed RCCN (Tropical Mendicine Regional Center for Community Nutrition) Universitas Indonesia di Jakarta, Senin (22/12).

Kepada Media, Rusiana yang juga menjabat Kepala Seksi Penilaian Produk Pangan Fungsional Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) mengatakan telah melakukan penelitian ayam broiler di Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi). Sebanyak 80 ekor ayam broiler dijadikan sampel untuk penelitian.

Berdasarkan hasil penelitiannya, ternyata hasilnya 85% daging ayam broiler dan 37% hati ayam broiler itu mengandung residu antibiotik. Rusiana menjelaskan dari sampel daging dan hati broiler itu terdapat residu antibiotik tylosin, penicillin, oxytetracycline, dan kanamycin.

Penelitian sampel kelompok antibiotik menggunakan metode Bioassay dan hasil analisisnya dinilai berdasarkan Codex Alimentarius Commission (CAC) atau standar pangan yang digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan Dunia (FAO), dan standar European Economic Community (EEC).

“Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa kelompok antibiotik penisilin merupakan residu yang paling banyak ditemukan di hati ayam,” kata Rusiana.

Sementara itu, Iswarawanti menambahkan hati ayam broiler mengandung lebih banyak antibiotik kelompok penisilin dibandingkan daging. Kandungan antibiotik penisilin mencapai 41,3% jika dihitung berdasarkan maximum residue limit–MRL per batas maksimal residu). Angka itu masih di bawah 45% kandungan MRL residu penisilin.

Namun, dia mengingatkan bahwa sebenarnya kelompok antibiotik penisilin itu bukan digunakan untuk ternak ayam, melainkan untuk pengobatan manusia. Jadi, jika daging dan hati ayam broiler itu dikonsumsi dalam jangka waktu panjang sangat membahayakan kesehatan manusia.

Iswarawanti menjelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat mengonsumsi daging dan hati ayam broiler yang mengandung antibiotik itu secara berkepanjangan bisa menyebabkan teratogenic effect, carcinogenic effect, mutagenic effect dan resisten terhadap antibiotik sendiri.

Rusiana menjelaskan bahwa teratogenic effect adalah kandungan antibiotik bisa menyebabkan efek buruk untuk ibu yang mengandung, terutama untuk janinnya. Ibu yang mengandung bisa mengalami keguguran atau bayi yang dilahirkan cacat.

Kalau carcinogenic effect, antibiotik yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan munculnya penyakit kanker. Sedangkan mutagenic effect, antibiotik dapat menimbulkan mutasi bagi mikroorganisme seperti bakteri.

Sementara itu, bagi mereka yang banyak mengonsumsi daging dan hati ayam yang mengandung antibiotik, tubuhnya akan mengalami resistan terhadap reaksi antibiotik. Maka, obat antibiotik yang dikonsumsi orang yang banyak makan hati ayam yang mengandung antibiotik tidak akan menimbulkan efek apa pun.

“Antibiotik itu juga bisa menimbulkan alergi seperti menimbulkan bintik-bintik dan gatal-gatal pada kulit,” tambah Rusiana.

Dia menjelaskan, untuk daging yang kandungan antibiotiknya rendah relatif aman. Tetapi, hati ayam yang banyak ditemukan mengandung lebih banyak antibiotik penisilin sudah perlu hati-hati untuk mengonsumsinya. ”Padahal, selama ini banyak orang yang mengharapkan mendapat asupan zat besi dengan memakan hati ayam. Tetapi, hati ayamnya ternyata belum aman,” katanya.

Ditanya kenapa daging dan ayam brolier mengandung antibiotik terutama penisilin, Iswarawanti mengatakan kemungkinan ketidaktahuan dan tidak adanya penyuluhan bagi peternak ayam. Mereka hanya mengharapkan ayamnya sehat, maka disuntik atau diberi pakan yang mengandung antibiotik.